Desa Gebang Kulon Punya Keraton yang Syarat Sejarah

Desa Gebang Kulon Punya Keraton yang Syarat Sejarah

CIREBON – Terkejut, ikutalah kesan pertama saat datang di Desa Gebang Kulon, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon. Desa yang berada di pinggir jalur utama pantura ini sudah beberapa tahun memoles diri. Sadar bahwa punya potensi yang bisa dikembangkan, agar bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Salah satu potensi yang akan dan tengah dikembangkan oleh Pemerintah Desa Gebang Kulon adalah Situs Makam Pangeran Sutajaya dan Karaton Gebang.

Pangeran Sutajaya adalah seorang tokoh pendiri Karaton Gebang. Berdasarkan catatan sejarah, tujuan didirikannya keraton tersebut sebagai pusat pemerintahan, dan juga berfungsi sebagai gudang logistik Kesultanan Mataram untuk penyerbuan ke Batavia melawan tentara VOC Belanda.

Kemudian, oleh pasukan Gubernur Jenderal VOC Jan Peterzoon Coen keraton tersebut dihancurkan. Setalah hancur, pada tahun 1860 Pangeran Sujatminingrat atau Pangeran Pengantinyang berasal dari Keraton Kanoman membangun kembali Keraton Gebang dan dijadikan sebagai rumah tinggal para keturunannya sampai sekarang.

Pangeran Pengantin merupakan menantu dari Pangeran Sutajaya yang menikah dengan putrinya bernama Ratu Agung. Keraton Gebang punya cirri khas, yakni terdapat patung Gajah Putih di depan pintu masuk, yang juga dijadikan lambang keraton tersebut.

Menurut Kuwu Gebang Kulon, Andi Subandi ST, keberadaan dua situs sejarah ini wajib dilestarikan. Saat ini memang kondisinya tidak terawat dengan baik. Padahal, keduanya merupakan cagar budaya yang punya syarat makna. Khususnya terhadap perkembangan sejarah budaya di Cirebon dan sekitarnya.

“Kami akan mulai menata ini secara bertahap. Seperti memoles keraton agar ramah terhadap pengunjung, tanpa harus merubah apapun yang sudah ada,” tuturnya kepada Tim Asal Gowes Cirebon Katon, saat berkunjung pada Sabtu (20/3) lalu.

Penataan itu, lanjut dia, berupa membuat museum mini yang memajang replika peninggalan Pangeran Pengantin. “Inikan bisa dinikmati para pengunjung yang haus akan sejarah,” imbuhnya.

Selain itu, infrastruktur pendukung juga terus Andi perhatikan. Sehingga, pengunjung pun merasa nyaman dan mau kembali ke Gebang Kulon.

“Kemudian, di areal situs Makam Pangeran Sutajaya, juga kita akan membangun lahan parkir. Sebab, setiap malam Jumat kliwon banyak pengunjung yang datang. Apalagi, kita juga sudah agendakan setahun sekali acara khaul Pangeran Sutajaya. Pasti pengunjung akan membludag,” imbuhnya.

Dia berharap, dengan tindakan yang dilakukan oleh Pemerintah desa bisa mendatangkan nilai manfaat. “Ini semata-mata kita lakukan agar orang tahu, jika di Gebang Kulon ada sesuatu yang menarik untuk dikunjungi. Bahkan, bisa dipelajari untuk perkembangan ilmu pengetahun kesejarahan Cirebon,” ungkapnya. (jun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: